Prevalensi Demam Tifoid Tinggi, Capai 500 Kasus Per 100.000 Penduduk Tiap Tahun

Redaksi | 17 November 2021 | 00:26 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Demam tifoid adalah infeksi sistemik yang disebabkan Salmonella Typhi melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Penyakit akut ini memiliki gejala demam yang meningkat secara bertahap tiap hari serta lebih tinggi pada malam hari. Gejala lain yakni nyeri otot, sakit kepala, kelelahan dan lemas, serta muncul ruam. Pada anak-anak, tifoid kerap disertai diare. Namun orang dewasa cenderung mengalami konstipasi. Data WHO memperkirakan 11 hingga 20 juta orang sakit karena demam tifoid tiap tahun.

Fenomena ini memicu kematian di kisaran 128 ribu hingga 161 ribu per tahun di dunia. Data yang sama menyebut kasus terbanyak demam tifoid terdapat di Asia Selatan dan Tenggara. Di Indonesia, demam tifoid termasuk penyakit endemik. Prevalensi demam tifoid cukup tinggi yaitu 500 kasus per 100 ribu penduduk per tahun. Berdasarkan studi yang dilakukan di daerah kumuh Jakarta, diperkirakan insidensi demam tifoid 148.7 per 100 ribu penduduk per tahun dengan rentang usia 2 sampai 4 tahun. Lalu, 180.3 pada rentang usia 5 hingga 15 tahun dan 51.2 untuk usia 16 tahun ke atas.

Demam tifoid dapat dicegah dengan menjaga sanitasi, higienitas pribadi serta hindari kontak dengan penderita. Vaksinasi efektif mencegah demam tifoid. Ia meningkatkan sistem imun tubuh untuk melawan infeksi Salmonella Typhi. “Vaksinasi dapat dilakukan mulai usia dua tahun ke atas. Seseorang disarankan mendapat vaksinasi tifoid tiap tiga tahun sekali,” kata dr. Suzy Maria, Sp.PD-KAI., dalam peluncuran virtual kampanye #SantapAman yang digelar baru-baru ini. Salah satu yang umum digunakan, vaksin tifoid injeksi polisakarida Vi.

Dalam kesempatan itu, Head of Medical Sanofi Pasteur Indonesia, dr. Dhani Arifandi T., menjelaskan latar belakang Kampanye #SantapAman. Sanofi Pasteur berkomitmen menjadi mitra kesehatan terpercaya masyarakat. “Di kampanye #SantapAman, kami mengajak semua pihak menjaga higienitas saat menyiapkan makanan, rutin cuci tangan, dan selangkah lebih maju dengan memberikan perlindungan untuk diri serta keluarga lewat vaksinasi tifoid agar kita lebih tenang saat menyantap makanan favorit,” urai Dhani.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait